TULISAN INI YANG AKAN BERJALAN

SELAMAT DATANG DIBLOG PINTAR BLOGNYA ASY'ARI HAMBALI AL-ANSHORI

Kamis, 22 Desember 2016

TOLERANSI



Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

Siapa yang membaca artikel ini, sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu membaca TIGA ARTIKEL sebelumnya pada tanggal 12 s/d 14 Jan 2015, yaitu : Pertama tentang ISLAM, dan kedua tentang KAFIR, serta ketiga tentang KLASIFIKASI KAFIR. Sebab artikel ini dan ketiga artikel tersebut saling berkaitan, sehingga membacanya secara utuh akan memberi pemahaman yang komprehensif.

NABI PEMBAWA DAN PENEBAR RAHMAT

Dalam QS.21.Al-Anbiya : 107, Allah SWT menyatakan kepada Nabi Muhammad SAW :

ومآأرسلناك إلا رحمة للعالمين 

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) RAHMAT bagi semesta alam".

Rasulullah SAW adalah RAHMAT dari Allah SWT bagi Semesta Alam yang meliputi alam Manusia, Malaikat, Jin, Hewan dan Tumbuhan , serta seluruh isi Langit dan Bumi.

Karenanya, jika Syariat Nabi Muhammad SAW dilaksanakan dengan baik dan diterapkan sebagaimana mestinya, maka jangankan manusia, bahkan hewan dan tumbuhan pun tak akan pernah terzalimi.

ISLAM AGAMA KEDAMAIAN

Islam adalah agama Cinta dan Kasih Sayang. Ajaran Islam sangat mendorong upaya penciptaan 
kedamaian dan keamanan serta kenyamanan hidup bagi seluruh umat manusia.

Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari hadits ke-2.966 dan Shahih Muslim hadits ke-3.276, yang bersumber dari Abdullah b Abi Aufa RA, bahwasanya Rasulullah SAW di tengah istirahat dalam perjalanan pulang dari suatu Misi Jihad, berceramah di hadapan para Shahabatnya, rodhiyallaahu 'anhum :

"يا أيها الناس لاتتمنوا لقاء العدو ، واسألوا الله العافية . فإذا لقيتموهم فاصبروا ، واعلموا أن الجنة تحت ظلال السيوف ".

"Wahai manusia, janganlah engkau berangan-angan bertemu musuh, tapi mohonlah kepada Allah ketenangan / keselamatan. Namun jika kamu terlanjur bertemu mereka (musuh), maka sabarlah (tegar pantang mundur). Dan ketahuilah bahwasanya Surga itu ada di bawah kilatan pedang."

Dari HADITS SHAHIH di atas sangat jelas sekali bahwasanya Rasulullah SAW mengajarkan :  Jangan ciptakan perang, tapi ciptakan tenang. Jangan cari lawan, tapi cari kawan. Jangan buat kerusuhan, tapi buatlah kedamaian. KECUALI,  jika musuh tidak dicari tapi datang sendiri, dan musuh tidak diundang tapi datang menyerang, maka umat Islam wajib melawan dan haram melarikan diri. Dan sesungguhnya Surga menanti mereka yang dengan sabar dan tegar membela agama Islam secara ikhlas karena Allah SWT.

Karenanya, umat beragama apa pun bisa hidup aman dan nyaman di tengah umat Islam, selama mereka jadi warga yang baik dan tidak mengganggu umat Islam.

HUBUNGAN ANTAR MANUSIA

Dalam QS.49.Al-Hujuraat : 13, Allah SWT berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Dengan ayat ini jelas bahwa Islam menganjurkan agar umat manusia dari segala suku dan bangsa agar saling mengenal, bukan saling bermusuhan. Namun pada saat yang sama Islam tetap mengingatkan bahwasanya manusia termulia di sisi Allah SWT adalah yang paling bertaqwa.

10 PILAR TOLERANSI

Dan dalam rangka menjaga keharmonisan hubungan antar umat manusia, apa pun agamanya, maka Islam telah meletakkan tidak kurang dari 10 (sepuluh) PILAR TOLERANSI, yaitu sebagai berikut :

1. Tidak boleh ada pencampur-adukkan agama Islam dengan agama apa pun.

2. Tidak boleh ada paksaan terhadap siapa pun  untuk masuk ke dalam agama Islam.

3. Kewajiban DA'WAH dengan Hikmah dan Mau'izhoh Hasanah serta Dialog dengan cara terbaik, tanpa melupakan kewajiban HISBAH dengan tegas dan JIHAD dengan keras sesuai aturan Syariat Islam.

4. Tidak ada larangan berbuat baik dan bersikap adil kepada umat agama lain.

5. Tidak ada larangan bermu'amalah dalam urusan sosial ekonomi kemasyarakatan
dengan orang di luar Islam.

6. Tidak ada larangan memanfaatkan tenaga non muslim untuk kemaslahatan umat Islam.

7. Kewajiban Penegakan Keadilan untuk semua umat manusia.

8. Larangan berbuat Zhalim terhadap Manusia mau pun Hewan dan Tumbuhan.

9.Larangan mencaci maki dan mencerca serta menghina dan menodai suatu agama, termasuk mengganggu atau menghalangi ibadah suatu umat beragama.

10. Kewajiban Penegakan Akhlaq Karimah sekali pun dalam situasi perang melawan Kafir.

Siapa yang ingin menyimak lebih dalam tiap-tiap pilar di atas lengkap dengan Dalil dan penjelasannya, silakan baca Buku penulis yang berjudul "Wawasan Kebangsaan - Menuju NKRI Bersyariah" Bab Kesatu Pasal TOLERANSI halaman 75 - 89 terbitan SUARA ISLAM.

BATASAN TOLERANSI

Di samping kita perlu mengenal dan memahami 10 (sepuluh) Pilar Toleransi, maka kita harus juga menyoroti Batasan Toleransi yang tidak boleh dilanggar oleh setiap muslim, yaitu :

A. Jangan campur aduk Ibadah / Aqidah, antara lain :

    1. Jangan sekali-kali mengatakan semua agama sama dan benar.

    2. Jangan sekali-kali memuji atau membela kesesatan agama di luar Islam.

    3. Jangan masuk ke rumah ibadah agama lain untuk ikut kegiatan keagamaannya.

   4. Jangan ikut merayakan Hari Raya agama lain, walau pun hanya sekedar mengucapkan selamat.

    5. Jangan gelar Doa Bersama dengan Kafir, sehingga muslim mengaminkan Doa Kafir kepada Tuhannya.
  
B. Jangan campur aduk Syariah / Hukum, antara lain :

    1. Jangan melakukan perkawinan Islam dengan Kafir.

    2. Jangan ada saling mewarisi antara Muslim dan Kafir.

    3. Jangan jadikan Kafir sebagai Pemimpin bagi umat Islam di negeri-negeri muslim.

    4. Jika bermu'amalah dengan Kafir, maka jangan sekali-kali terlibat dengan Riba atau hal lain yang diharamkan dalam Syariat Islam.

     5. Jangan sekali-kali membantu orang Kafir untuk menzholimi Muslim dengan alasan apa pun.

Dengan demikian, Toleransi dalam ajaran Islam ada batasan yang tidak boleh dilanggar, sehingga tidak kebablasan.

Ayo ... , kita bangun Toleransi yang Syar'i !

Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... !!!

-------------
BACA JUGA:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar