TULISAN INI YANG AKAN BERJALAN

SELAMAT DATANG DIBLOG PINTAR BLOGNYA ASY'ARI HAMBALI AL-ANSHORI

Kamis, 01 Desember 2016

MENGENAL LEBIH DALAM SIAPAKAH HABIB RIZIEQ SEBENARNYA ? TAK KENAL MAKA TAK SAYANG Biografi Ringkas Al Habib M. Rizieq bin Husein Syihab (IMAM BESAR FPI)

INILAH SISI GELAP HABIB RIZIEQ... 
MENGAPA SAYA KATAKAN INI SISI GELAP??? 
KARENA MEMANG TIDAK BANYAK ORANG YANG TAHU INI
=============== =============== == Siapa yang tidak mengenal sosok yang Satu ini. Beliau seorang ulama besar Indonesia
yang memiliki jutaan pengikut. Seorang
tokoh Islam Indonesia yang dikenal sebagai
pemimpin atau Imam Besar organisasi Front
Pembela Islam. Beliau seorang mujahid tangguh, seorang orator ulung dan seorang
singa podium ketika di atas panggung. Beliau
mampu membangkitkan ruhul jihad didepan
banyak orang. Beliau berani mengatakan
yang haq itu haq dan yang batil itu batil
walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Setiap pengajian atau atau tabligh akbar yang
dimana beliau menjadi penceramahnya suka
dihadiri oleh ribuan bahkan ratusan ribu
orang. Beliau adalah Dr. Al Habib Muhammad
Rizieq bin Hussein Syihab, Lc.MA.DPMSS.
Rumah beliau terletak di Jl. Petamburan III No. 83, Tanah Abang Jakarta Pusat. Walau
pun kini Beliau pindah ke Markaz Syariah di
Megamendung Bogor Jawa Barat. Beliau lahir
di Jakarta, 24 Agustus1965.
Nasabnya hingga ke Rasulullah SAW

Nasab Al Habib Muhammad Rizieq Syihab bin
Husein bin Muhammad bin Husein bin
Abdullah bin Husein bin Muhammad bin
Syeikh bin Muhammad bin Ali bin Muhammad
bin Ahmad Syihabuddin Al-Asghar bin
Abdurrahman Al-Qadhi bin Ahmad Syihabuddin Al-Akbar bin Abdurrahman bin
Syeikh Ali bin Abu Bakar As-Sakran bin
Abdurrahman As-Segaf …bin Muhammad
Maulad Daawilah bin Ali bin Alwi Ibnul Faqih
bin Muhammad Al-Faqihil Muqaddam bin Ali
Walidil Faqih bin Muhammad Shahib Murbath bin Ali Khala’ Qasam bin Alwi bin
Muhammad bin Alwi Ubaidillah bin Ahmad Al-
Muhajir bin Isa An-Naqib bin Muhammad
Djamaluddin bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far As-
Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal
Abidin bin Husein As-Sibth bin Ali bin Abi Thalib wa Fathimah Az-Zahra binta Rasulullah
Muhammad SAW
Nasab Istrinya
--------------- ----------- Nasab Istri Habib Rizieq Syihab adalah
Syarifah Fadhlun Yahya binti Faadhil bin
Hasan bin Utsman bin Abdullah bin Aqil bin
Umar bin Aqil bin Syeikh bin Abdurrahman
bin Aqil bin Ahmad bin Yahya bin Hasan bin
Ali bin Alwi bin Muhammad Maulad Daawilah bin Ali bin Alwi Ibnul Faqih bin Muhammad
Al-Faqihil Muqaddam bin Ali Walidil Faqih bin
Muhammad Shahib Murbath bin Ali Khala’
Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi
Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa An-
Naqib bin Muhammad Djamaluddin bin Ali Al- Uraidhi bin Ja’far As-Shadiq bin Muhammad
Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein As-
Sibth bin Ali bin Abi Thalib wa Fathimah Az-
Zahra binta Rasulullah Muhammad SAW.
Beliau memang keturunan Nabi Muhammad
Saw yang ke-38. Beliau mewarisi ketegasan datuknya, kesantunan serta akhlaknya yang
baik dan ilmunya yang luas. Meskipun begitu
Al Habib Muhammad Rizieq pernah berkata :
“garis keturunan bukan untuk tujuan
pamer. Jika itu adalah tujuan, maka harus
merupakan kesombongan, dan itu adalah dosa,”
Al Habib Husein ayahnya Al Habib Rizieq
meninggal dunia tahun 1966. Jadi, ketika itu
Al Habib Rizieq baru berusia 11 bulan. ”Jadi
saya mengenalnya hanya dari foto,” kata
Al Habib Rizieq.. Sang ayah lahir tahun 1920-an, sebelum
meninggal di Polonia, Jatinegara, berkata
kepada seorang anggota keluarganya,
”Tanyakan kepada putra saya ini, kalau
sudah besar mau menjadi ulama atau jagoan.
Kalau mau jadi ulama, didik agamanya dengan baik. Kalau mau jadi jagoan, berikan
dia golok.”. Al Habib Rizieq pun tumbuh
menjadi seorang ulama besar yang segani
oleh kawan maupun lawan. Menurut
sejumlah teman almarhum Habib Husein
Syihab merupakan pemimpin Pandu Arab. Al Habib Husein ini pernah bekerja di Rode Kruis
(kini Palang Merah Indonesia) pada masa
kembalinya Belanda setelah proklamasi
kemerdekaan.
Al Habib Husein, yang ketika itu masih
berusia 20 tahunan, bekerja di bagian logistik. Di sini beliau punya hubungan
dengan para pejuang kemerdekaan. Beliau
banyak memberikan makanan dan pakaian
untuk para pejuang yang ketika itu
bergerilya di Jakarta dan sekitarnya.
Rupanya pihak NICA (tentara Belanda) mengendus tingkah lakunya itu, karena ada
kawannya sendiri yang tega
mengkhianatinya dan melaporkannya pada NICA. Tanpa ampun lagi, Al Habib Husein
Syihab pun ditangkap. Kedua tangannya
diikat dan ia diseret dengan kendaraan Jeep.
Di penjara beliau divonis hukuman mati oleh
Belanda. Tapi, berkat bantuan Allah, Al Habib
Husein Syihab berhasil kabur dari penjara dan melompat ke Kali Malang. Setelah di
selamatkan oleh para laskar pimpinan KH.
Noer Ali. Beliau selamat, meskipun bagian
pantatnya tertembak. Beliau sadar setelah
sebelumnya mendapat pertolongan dari KH
Noer Ali, pejuang Bekasi yang sangat ditakuti NICA.
Pernah dalam suatu kesempatan Al Habib
Muhammad Rizieq Syihab memperlihatkan
foto ayahnya dengan istri Bung Karno,
Fatmawati, dalam suatu upacara pada awal
kemerdekaan. Al Habib Rizieq menyatakan bangga terhadap ayahnya punya semangat
nasionalisme yang tinggi dan ikut membakar
para pemuda Arab melawan Belanda melalui
Pandu Arab Indonesia serta merupakan
seorang pejuang kemerdekaan.
Ayah Al Habib Husein Syihab yaitu Al Habib Muhammad Syihab, dahulu pernah memiliki
ratusan delman dan memiliki istal kuda di
depan RS Pelni. Delman yang bertrayek
Tanah Abang ke Kebayoran Lama ini pernah
diganggu oleh preman yang mengaku anak
buah si Pitung, jagoan Betawi yang dibenci Belanda.
Seperti dituturkan Al Habib Muhammad
Rizieq, kakeknya itu langsung menemui singa
betawi si Pitung. Ternyata preman tersebut
bukanlah anak buah si Pitung dan si Pitung
pun merasa tidak senang namanya dicatut. Rupanya pertemuan itu malah membuat dua
tokoh Betawi tersebut menjadi akrab.
Akhirnya, Al Habib Muhammad dikawinkan
dengan ponakan Pitung dari Koebon Nanas,
Kebayoran Lama. Dari perkawinan ini
lahirlah Al Habib Husein Syihab, ayah dari Al Habib Muhammad Rizieq Syihab. Jadi, bisa
dibilang bahwa Al Habib Rizieq masih
termasuk cucu Pitung sang singa betawi.
Semenjak ayahnya meninggal Al Habib Muhammad Rizieq Syihab tidak dididik di  pesantren. Namun, sejak berusia empat tahun Beliau sudah rajin mengaji dari masjid
ke masjid. Ibunya yang sekaligus berperan
sebagai bapak dan bekerja sebagai penjahit
pakaian serta perias pengantin, sangat
memperhatikan pendidikan Al Habib Muhammad Rizieq Syihab Pendidikan sekolahnya dimulai di SDN 1
Petamburan, SMP 40 Pejompongan, SMP
Kristen Bethel Petamburan Jakarta, SMAN 4
Gambir, dan SMA Islamic Village (Tangerang)
sampai pada tahun 1982. Kemudian tahun
1983 kuliah di LIPIA selama setahun kemudian Habib mendapat beasiswa dari OKI
untuk melanjutkan studi S1 di King Saud
University, jurusan Dirasah Islamiyah,
Fakultas Tarbiyah. Tahun 1990 Habib Rizieq
berhasil menyelesaikan studinya dan sempat
mengajar di sebuah SLA di Riyadh selama 1 tahun lalu kembali ke Indonesia pada tahun
1992. Studinya ke King Saudi University,
Arab Saudi, yang diselesaikan dalam waktu
empat tahun dengan predikat cum-laude.
Beliau tinggal di Arab Saudi kurang lebih
selama 7 - 8 tahun. Selanjutnya Al Habib Muhammad Rizieq Syihab juga telah
menyelesaikan Studi Islam S2 dan S3 di
Universitas Antar-Bangsa Malaysia.
Sebelum Beliau sekolah di luar negeri, Beliau
juga sering menghadiri berbagai majelis
taklim yang ada di Jakarta serta belajar pada para ulama dan Habaib yang ada di Jakarta.
Setelah pulang ke Indonesia beliau mulai
mengajar bahkan menjadi kepala sekolah
Madrasah Aliyah Jamiat Kheir, Jakarta. Selain
itu, sekarang ini beliau masih menjabat
sebagai Mufti Besar Kesultanan Darul Islam Sulu (gelar: Datuk Paduka Maulana Syar'i
Sulu) Malaysia. Jadi, gelar DPMSS merupakan
singkatan dari mufti sulu.
Beliau menikah pada 11 September 1987
dengan Syarifah Fadhlun serta dikaruniai 7
orang anak perempuan : Rufaidah Syihab, Humairah Syihab, Zulfa Syihab, Najwa Syihab,
dan Mumtaz Syihab, Fairuz Syihab dan Zahra
Syihab. Anak-anak tersebut disekolahkan di
Jami’at Khair, dan juga didatangkan guru
privat (ilmu agama dan umum).
Al Habib Muhammad Rizieq Syihab mendeklarasikan berdirinya Front Pembela Islam (FPI) tanggal 17 Agustus 1998
atau tanggal 25 Robi’utsani 1419 H. Front
Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi
massa Islam yang berpusat di Jakarta. Beliau
dalam menegakkan amar maruf nahi
munkar memang tegas dan tanpa pandang bulu. Organisasi yang mencanangkan
Gerakan Nasional Anti Maksiat pada awal
berdirinya. Maka, berbagai kritik, kecaman,
tuduhan, tudingan, fitnah dan caci maki,
teror, ancaman dan intimidasi kerapkali
dialamatkan pada Habib dan organisasi ini. Berbagai ujian dan cobaan menghantam
Habib, serta para aktivis yang tergabung
dalam FPI. Pada tanggal 3 Sya’ban 1419 H/
22 November 1998 terjadi Peristiwa
Ketapang, Jakarta, 22 November 1998,
sekitar 200 anggota massa FPI bentrok dengan ratusan preman. Peristiwa ini
menyeret FPI ke dalam tragedi berdarah
yang menggemparkan dunia. Bahkan pada
tanggal 11 April 1999 Al Habib Rizieq
ditembak orang tak dikenal.
Alhamdulillah.. atas berkat pertolongan Allah SWT beliau selamat dari usaha
pembunuhan tersebut. Setahun kemudian
yaitu sepanjang tahun 2000 terjadi
penangkapan besar-besaran terhadap aktivis
FPI diberbagai wilayah.
Benarlahlah kata pepatah “semakin tinggi pohon menjulang, semakin kencang angin
menerjang”. Begitulah yang dialami oleh Al
Habib Rizieq beserta para aktivisnya yang
tergabung dalam FPI harus keluar masuk
penjara serta menghadapi berbagai badai
fitnah, cacian dan ancaman. Tepatnya pada tanggal 16 Oktober 2002 Al
Habib Rizieq dipenjara dalam rumah tahanan
Polda Metro Jaya tanpa ada alasan yuridis
yang jelas. Kemudian dilanjutkan dengan
tahanan rumah, lalu penangguhan penahanan
hingga 20 April 2003. Akan tetapi, pada 21 April 2003 Al Habib Rizieq kembali
dijebloskan ke penjara rumah Tahanan
Salemba. Hal ini pun tanpa alasan hukum
yang jelas.
Beberapa tahun kemudian tepatnya pada
tanggal 30 Oktober 2008 Habib Muhammad Rizieq Syihab divonis 1,5 tahun penjara
karena dinyatakan bersalah terkait
penyerangan terhadap massa Aliansi
Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan
Berkeyakinan atau AKKBB pada peristiwa
Insiden Monas 1 Juni. Hal ini pun tanpa alasan hukum yang jelas.
Al Habib Rizieq sangat paham dan mengerti
bahwa berbagai penahanan tersebut
merupakan bagian dari upaya
pemberangusan dakwah Habib bersama FPI
dan gerakan amar maruf nahi munkarnya. Berbagai alasan dibuat, pasal berlapis
disiapkan dan kedzoliman atas nama hukum
dilakukan.
Namun, apapun bentuk kedzoliman yang
dilakukan Alhamdulillah.. FPI tetap eksis dan konsisten dengan perjuangan amar
maruf nahi munkar. Bahkan jumlah anggota
FPI semakin banyak. Diberbagai daerah dari
ujung Merauke Aceh sampai ke berbagai
pulau yang ada di Indonesia dideklarasikan
cabang-cabang FPI. Bahkan di Malaysia telah berdiri cabang FPI. Di negara lainpun seperti
di Hadhramaut Yaman, Kairo Mesir telah
terdapat cabang FPI yang tergabung dalam
FMI (Front Mahasiswa Islam) yaitu organisasi
sayap FPI.
Tidaklah heran jika Sulthanul Ilmi Al Habib Salim As Syathiri pimpinan Ribat Tariem
Hadhramaut Yaman pernah berkata dalam
Haul ayahandanya Al Quthb Al Habib Abdullah
bin Umar As Syathiri, “Bahwa para habaib,
ulama, shalihin serta aulia banyak sekali di
bumi ini termasuk di Indonesia. Akan tetapi, sangat jarang sekali ada seorang habib yang
berani seperti Habib Rizieq. Mungkin adanya
hanya 800 tahun sekali itu juga dulu ketika
zaman Al Imam Faqih Muqaddam Muhammad
bin Ali Ba’alawi”.
Al Habib Rizieq berdakwah memang bukan saja melakukan amar maruf nahi munkar
dan berjihad, akan tetapi Al Habib Rizieq
bersama FPI melakukan berbagai bakti
sosial diberbagai penjuru negeri yang ada di
Indonesia. Hal ini tentu mengundang simpati
masyarakat dan berbagai kalangan. Sangat berbeda jauh dengan pemberitaan-pem
beritaan diberbagai media sosial yang selalu
menyudutkan atau memojokkan Habib dan
FPI. Beberapa bakti atau aksi sosial yang
dilakukan oleh Al Habib Rizieq bersama FPI
adalah sebagai berikut : Menjadi evakuator mayat terbanyak ketika
terjadi Tsunami di Aceh
Menteri Sosial ketika itu, Dr. Salim Segaf
mengapresiasi kontribusi FPI selama ini.
"Saya pernah mengunjungi Habib Rizieq dan
kawan-kawan FPI ketika bencana tsunami Aceh, saya salut kepada FPI yang telah
mengevakuasi puluhan ribu mayat ketika
itu," ujarnya.
"Saat bencana Tsunami Aceh saya bertemu
Habib Rizieq, ternyata beliau dan laskar FPI
itu tinggal kuburan dengan mendirikan tenda-tenda bukan di hotel. Habib Rizieq
memimpin laskar untuk mengevakuasi
mayat selama 4 bulan, Subhanallah inilah
yang FPI lakukan. Bayangkan, tinggal di
kuburan, kita semalam aja udah takut, ini 4
bulan," ujar menteri sosial menceritakan pengalamannya.
Dalam peristiwa bencana tsunami di Aceh
tahun 2004 lalu, dengan biaya sendiri serta
peralatan seadanya FPI berhasil
mengevakuasi sekitar 100 ribu mayat,
banyak mayat yang sulit dievakusi namun bisa diatasi oleh anggota FPI, bahkan
relawan FPI-lah yang menemukan mayat,
Juru bicara Polda Aceh, Sayed Husaini. Namun
sayang jasa besar FPI itu, hampir tidak
diberitakan sama sekali oleh media-media
sekuler. Dalam tugu Tsunami disitu ditulis bahwa FPI merupakan yang terbanyak
dalam mengevakuasi mayat sedangkan
urutan selanjutnya adalah TNI Polri dan
lembaga lainnya.
2. Aksi kemanusiaan FPI di lokasi banjir dan
kebakaran seperti di Jakarta, hal ini merupakan rutin dilakukan karena Jakarta
merupakan daerah yang sering terkena
banjir. Posko-posko untuk menyalurkan
bantuan kepada korban banjir berdiri hingga
ke berbagai pelosok Jakarta. Bahkan tak
jarang Imam Besar FPI Al Habib Rizieq juga langsung terjun ke lapangan.
3. Gempa Padang
Seperti halnya di Aceh relawan FPI juga
banyak yang turun ke Padang. Bahkan
hingga berbulan bulan menolong korban
gempa. 4. Letusan Merapi Yogya
5. longsor Leuwi Gajah
6. air bah Morowali
7. Jebolnya tanggul Situ Gintungg Tangerang.
8. Tsunami di Pangandaran
9. Longsor di Ciwidey Bandung dan berbagai tempat lainnya yang mengalami bencana
Relawan FPI selalu terdepan.
10. Bantuan untuk Palestina rutin setiap
tahunnya tak kurang dari Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah). 11. Pembagian sembako bagi orang-orang
yang tidak mampu di berbagi tempat.
12. Banjir Bandang yg baru baru ini menimpa
Garut Jawa Barat.
Kerjasama FPI dengan Kemensos RI secara
nasional dalam Program Bedah Kampung. Ribuan rumah miskin di puluhan kampung
Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi,
Purwakarta, Pasuruan, Palu, dan Gresik,
berhasil dibedah.
Kerjasama FPI dengan Kemenag RI dalam
Program Pengembalian Ahmadiyah kepada Islam. Ribuan pengikut Ahmadiyah taubat
dan masuk Islam. Seperti di Tenjo Waringin
Tasik, 800 warga Ahmadiyah kembali pada
Islam.
Sejumlah Pemda di berbagai Daerah
bekerjasama dengan FPI dalam program kebersihan lingkungan, penyuluhan
kesehatan, pemberantasan hama pertanian,
penghijauan lahan gundul, dan sebagainya.
Bahkan pernah ada kerjasama FPI dengan
almarhum Taufiq Kiemas Pimpinan MPR RI
dalam pemantapan Empat Pilar RI. FPI tidak pernah menolak Pancasila, UUD 1945, NKRI
dan Bineka Tunggal Ika selama ditafsirkan
secara benar dan lurus.
Maka itu Mantan Menteri Dalam Negeri
Indonesia Gamawan Fauzi pernah
mengimbau agar Kepala Daerah bisa menjalin kerja sama dengan organisasi
masyarakat ini.
Bahkan saat ini FPI sedang melakukan upaya
pencegahan banjir Jakarta dengan
mereboisasi daerah hulu sungai yang
mengarah ke Ibu Kota. Lokasi bertempat di Pesantren Agrikultural dareah Gunung
Pangrango, Puncak. Pada Januari FPI
menanam sekitar 40 ribuan pohon.
Ketua FPI Habib Rizieq Sihab menargetkan
agar di bulan Desember ada 300 ribu pohon
tertanam di sana. Sehingga dua tahun kedepan ada satu juta pohon untuk reboisasi
hutan Lokasi. Di daerah tersebut ada empat
aliran sungai yang mengarah ke Jakarta.
Aksi sosial tersebut merupakan sebagian
kecil yang sudah disumbangkan oleh FPI
untuk masyarakat dan bangsa Indonesia. Masih banyak kegiatan-kegiat an positif lainnya yang telah dilakukan oleh Al Habib
Rizieq Syihab bersama FPI.
(*) dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar